Rasanya baru pertama kali terdengar namanya IDP ini di telinga mama, mungkin karna mama kurang gaul, kurang up to date atau kurang nge-hits kale yah he..he..
IDP 2106 ini adalah festival musik yang diprakasai oleh komunitas orang peminat musik drum, Indonesia Drummers (ID). Komunitas ini sendiri berisikan para drumer handal, beken dan terkenal di Indonesia, diantaranya ada Jelly Tobing, Gilang Ramadhan, karna mengalami pekembangan lama-kelamaan komunitas ini menjadi sebuah organisasi Indonesia Drumers yang punya cabang di beberapa daerah seperti DI Aceh, ID Minangkabau, ID Yogyakarta, ID Banjarmasin dan beberapa kota lainnya. Adanya ketertarikan terhadap jenis alat musik ini akhirnya melatarbelakangi sebuah event IDP 2016 yang dilaksanakan pada 30 Maret ~ 02 April 2016 di Bentaran Budaya Jakarta. Rangkaian acaranya sendiri berupa pameran alat musik drum & perkusi, klinik drum langsung dari expertnya dan sekalian nanti akan ada penampilan kolaborasi musik drum dan perkusi legenda Indonesia dari dekade 50an sampai 80an.
Berawal dari image IDP 2016 yang dikirimin bapak via bbm dimana langsung diikuti dengan kalimat “abang pasti senang nih kalo kesini”. Dalam pikiran mama apaan nih, begitu di zoom imagenya baru keliatan acara festival drum di Palmerah. Mengingat bapak mama yang bekerja dengan office our 8 jam sehari jadinya disepakati kita jalan ke Palmerah bawa abang nonton di hari Sabtu sore. Dan lokasi festival yang kurang lebih berjarak 500 meter dari stasiun Palmerah akhirnya membuat bapak menyarankan naek KRL adja daripada bawa mobil…macetnya ga kuat.
Start dari rumah sekitar jam 3an dengan berbekal 2 kartu multitrip dan secerca harapan semoga sore sampai malam perjalanan pulang pergi dengan kereta lancar jaya tanpa gangguan, hambatan dan tidak penuh sesak. Jalur perjalanan kereta yang dilalui cukup panjang. Dari Bekasi – Manggarai transit dengan berpindah kereta Manggarai – Tanah Abang transit lagi berpindah Tanah abang – Palmerah. Bayangin adja kalo pake drama2 dalam perjalanan nan panjang ini apa ga ribet?? Beruntung banget perjalanan pergi dengan 3x berganti kereta tanpa ada hambatan, kondisi dalam kereta tidak terlalu penuh, bahkan sih abang masih sempat kejar-kejaran sama bapaknya, yo wis silahkan kalian berdua yah..mama duduk maniz adja nikmatin perjalanan he..he..
Kami tiba di Bentaran Budaya sudah hampir pukul 17.30, terlihat cukup ramai dan rata-rata orang yang hadir entah pengunjung atau panitia pelaksana berkostum atasan hitam…sama kayak abang. Mungkin warna hitam sudah menjadi warna kebangsaan sejagad dalam acara festival atau konser musik. Suara drum terdengar dari berbagai penjuru area, ampe bingung mao bawa abang nonton aksi drum yang ada dimana dulu. Akhirnya karna deket dengan pintu masuk langsung abang digiring mendekati panggung utama. Disitu ada yang lagi main drum dan terlihat panitia sedang sibuk mempersiapkan berbagai jenis drum serta peralatan pendukung lainnya yang akan digunakan dalam acara konser kolaborasi drum & perkusi pukul 19.00 malam nanti.
IDP 2106 ini adalah festival musik yang diprakasai oleh komunitas orang peminat musik drum, Indonesia Drummers (ID). Komunitas ini sendiri berisikan para drumer handal, beken dan terkenal di Indonesia, diantaranya ada Jelly Tobing, Gilang Ramadhan, karna mengalami pekembangan lama-kelamaan komunitas ini menjadi sebuah organisasi Indonesia Drumers yang punya cabang di beberapa daerah seperti DI Aceh, ID Minangkabau, ID Yogyakarta, ID Banjarmasin dan beberapa kota lainnya. Adanya ketertarikan terhadap jenis alat musik ini akhirnya melatarbelakangi sebuah event IDP 2016 yang dilaksanakan pada 30 Maret ~ 02 April 2016 di Bentaran Budaya Jakarta. Rangkaian acaranya sendiri berupa pameran alat musik drum & perkusi, klinik drum langsung dari expertnya dan sekalian nanti akan ada penampilan kolaborasi musik drum dan perkusi legenda Indonesia dari dekade 50an sampai 80an.
Berawal dari image IDP 2016 yang dikirimin bapak via bbm dimana langsung diikuti dengan kalimat “abang pasti senang nih kalo kesini”. Dalam pikiran mama apaan nih, begitu di zoom imagenya baru keliatan acara festival drum di Palmerah. Mengingat bapak mama yang bekerja dengan office our 8 jam sehari jadinya disepakati kita jalan ke Palmerah bawa abang nonton di hari Sabtu sore. Dan lokasi festival yang kurang lebih berjarak 500 meter dari stasiun Palmerah akhirnya membuat bapak menyarankan naek KRL adja daripada bawa mobil…macetnya ga kuat.
Start dari rumah sekitar jam 3an dengan berbekal 2 kartu multitrip dan secerca harapan semoga sore sampai malam perjalanan pulang pergi dengan kereta lancar jaya tanpa gangguan, hambatan dan tidak penuh sesak. Jalur perjalanan kereta yang dilalui cukup panjang. Dari Bekasi – Manggarai transit dengan berpindah kereta Manggarai – Tanah Abang transit lagi berpindah Tanah abang – Palmerah. Bayangin adja kalo pake drama2 dalam perjalanan nan panjang ini apa ga ribet?? Beruntung banget perjalanan pergi dengan 3x berganti kereta tanpa ada hambatan, kondisi dalam kereta tidak terlalu penuh, bahkan sih abang masih sempat kejar-kejaran sama bapaknya, yo wis silahkan kalian berdua yah..mama duduk maniz adja nikmatin perjalanan he..he..
Kami tiba di Bentaran Budaya sudah hampir pukul 17.30, terlihat cukup ramai dan rata-rata orang yang hadir entah pengunjung atau panitia pelaksana berkostum atasan hitam…sama kayak abang. Mungkin warna hitam sudah menjadi warna kebangsaan sejagad dalam acara festival atau konser musik. Suara drum terdengar dari berbagai penjuru area, ampe bingung mao bawa abang nonton aksi drum yang ada dimana dulu. Akhirnya karna deket dengan pintu masuk langsung abang digiring mendekati panggung utama. Disitu ada yang lagi main drum dan terlihat panitia sedang sibuk mempersiapkan berbagai jenis drum serta peralatan pendukung lainnya yang akan digunakan dalam acara konser kolaborasi drum & perkusi pukul 19.00 malam nanti.
Welcome to the IDP Festival 2016
Kalo ga ditahan sama bapak, bisa-bisa abang sudah di atas panggung mainin satu persatu drum yang berjejer rapi disitu
Setelah itu kami beranjak masuk keruangan pameran alat musik drum, disitu ada beberapa klinik drum salah satunya yang sempat dikunjungi adalah Mapex Mars. Kebanyakan pengunjung mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sudah memiliki kemampuan bermain drum yang bagus bahkan ada yang sudah pernah mengisi acara di beberapa tempat. Disini juga ada stand Gilang Ramadhan Studi Band (GRSB), tapi sayang penjaganya sedang tidak ada….coba kalo ada bisa sekalian nanya-nanya info kursus drum untuk anak-anak, he..he..
Beberapa toko perlengkapan musik memanfaatkan event ini dengan penjualan aksesoris drum, kalo dilihat peminatnya lumayan banyak. Pengunjung yang memang hobinya drum datang kesini dengan membawa stick masing-masing. Sepertinya disini mereka punya kesempatan untuk unjuk kebolehan ngedrum atau sekedar hanya mencoba drum edisi terbaru yang di pajang dalam pameran ini.
Disini ceritanya kami ga bawa stick drum punya abang…bukannya lupa tapi memang sama sekali tidak terpikirkan, sementara anaknya sudah kepingin banget main drum. Kasihan juga kalo diliat, akhirnya dengan modal nekat dan bermuka tembok mama mencoba samperin salah satu pengunjung buat pinjam stick drumnya…begitu dapet pinjaman stick langsung abang beraksi…yah walopun asal mukul drum doank, tapi kalo ngeliat gayanya udah cukup meyakinkan lha.
Beberapa toko perlengkapan musik memanfaatkan event ini dengan penjualan aksesoris drum, kalo dilihat peminatnya lumayan banyak. Pengunjung yang memang hobinya drum datang kesini dengan membawa stick masing-masing. Sepertinya disini mereka punya kesempatan untuk unjuk kebolehan ngedrum atau sekedar hanya mencoba drum edisi terbaru yang di pajang dalam pameran ini.
Disini ceritanya kami ga bawa stick drum punya abang…bukannya lupa tapi memang sama sekali tidak terpikirkan, sementara anaknya sudah kepingin banget main drum. Kasihan juga kalo diliat, akhirnya dengan modal nekat dan bermuka tembok mama mencoba samperin salah satu pengunjung buat pinjam stick drumnya…begitu dapet pinjaman stick langsung abang beraksi…yah walopun asal mukul drum doank, tapi kalo ngeliat gayanya udah cukup meyakinkan lha.
Paknager & Abang “Life in Concert”
Beberapa foto dengan para drummer yang hadir saat itu :
Abang, Bapak, Gilang Ramadhan (Musisi & Drummer Indonesia)
Foto bareng Jelly Tobing (Drummer legendaris Indonesia)
Bareng om Rere (Drummer Grass Rock, eks Ada band dan dewa 19)
Sayang sekali karna sudah semakin malem ditambah dengan hujan yang tiba-tiba mengguyur Jakarta akhirnya kami beranjak pulang sebelum konser kolaborasinya dimulai. Kalo ada acara festival seperti ini lagi abang datang mesti bawa stick biar bisa main tanpa pinjam sana sini, he..he…
©15Apr2016
0 komentar:
Posting Komentar