Sangatlah penting orang tua dalam membentuk kehidupan anak-anak mereka melalui doa.
Doa tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk meminta Tuhan campur tangan dalam kehidupan anak-anak kita, tetapi juga sebagai senjata terkuat dalam melindungi dan membesarkan mereka.
Di tengah arus dan tantangan dunia yang semakin mencemaskan, doa adalah media agar kuasa Tuhan senantiasa dinyatakan dalam perkembangan dan pertumbuhan anak-anak.
Setialah berdoa bagi anak-anak Anda, kelak mereka pun akan merasakan dampak dari doa-doa yang Anda panjatkan bagi mereka.
"Jika Anda menentukan untuk melingkari anak-anak Anda dengan doa, Anda akan membentuk nasib mereka. Doa-doa Anda akan hidup dalam kehidupan mereka, bahkan lama sesudah Anda tiada." (Mark Batterson)
DOA JENDERAL DOUGLAS MacARTHUR
Jenderal Douglas MacArthur (1880 -- 1964) adalah seorang tokoh besar dalam masa-masa selama dan sesudah perang dunia ke-2. Di awal tahun 1942, ketika sedang memimpin sejumlah besar Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Filipina, Jenderal MacArthur sering kali mengucapkan doa ini bagi putranya, Arthur, dalam saat teduh paginya:
Ya Tuhan, bentuklah putraku menjadi cukup kuat untuk mengetahui kapan ia lemah, dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri ketika ia takut, seseorang yang akan percaya diri dan mengakui dengan jujur
kekalahannya, serta rendah hati dan lembut dalam kemenangan.
Bentuklah putraku, agar keinginannya adalah untuk tidak mengambil tempat dalam kumpulan pendosa, seorang anak yang mengenal Engkau, dan yang mengenal dirinya sendiri sebagai dasar dari segala
pengetahuannya.
Aku mohon, tuntunlah ia, bukan di jalan yang mudah dan nyaman, tetapi di bawah tekanan dan desakan, kesulitan dan tantangan. Biarkan ia belajar untuk berdiri di tengah badai, biarkan ia belajar untuk mengasihi mereka yang gagal.
Bentuklah putraku untuk memiliki hati yang jernih, yang memiliki cita-cita luhur, seorang yang dapat memimpin dirinya sendiri sebelum dapat memimpin orang lain, seorang yang akan mencapai masa depan, tetapi tidak pernah melupakan masa lalu.
Dan, setelah semua hal ini ia miliki di dalam dirinya, aku mohon, tambahkanlah, rasa humor yang cukup dalam dirinya sehingga walaupun ia selalu serius, tetapi tidak pernah menganggap dirinya terlalu serius.
Berikanlah ia kerendahan hati sehingga ia dapat selalu mengingat kesederhanaan dari kebesaran yang sejati, pikiran terbuka atas kebijaksanaan, dan kelembutan dari kekuatan sejati.
Dengan demikian, aku, ayahnya, akan memberanikan diri untuk berbisik,
"Hidupku ini tidaklah sia-sia!"
0 komentar:
Posting Komentar