Kamis, 16 April 2015

DOA SEORANG AYAH

Sangatlah penting orang tua dalam  membentuk kehidupan anak-anak mereka melalui doa.
Doa tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk meminta Tuhan  campur tangan  dalam kehidupan anak-anak kita, tetapi juga sebagai senjata terkuat dalam melindungi dan membesarkan  mereka.
Di  tengah  arus dan  tantangan  dunia yang  semakin  mencemaskan, doa adalah media agar kuasa Tuhan senantiasa dinyatakan dalam perkembangan dan pertumbuhan anak-anak.  
Setialah berdoa bagi anak-anak  Anda, kelak  mereka  pun  akan  merasakan  dampak  dari  doa-doa  yang Anda panjatkan bagi mereka.

"Jika Anda menentukan untuk melingkari anak-anak Anda dengan doa, Anda akan membentuk nasib mereka.  Doa-doa Anda akan hidup  dalam kehidupan mereka,  bahkan  lama sesudah  Anda  tiada." (Mark Batterson)


DOA JENDERAL DOUGLAS MacARTHUR

Jenderal Douglas MacArthur (1880  -- 1964) adalah seorang  tokoh besar dalam masa-masa selama  dan sesudah perang  dunia ke-2. Di  awal tahun 1942,  ketika  sedang  memimpin  sejumlah  besar  Angkatan Bersenjata Amerika   Serikat  di   Filipina,  Jenderal   MacArthur  sering   kali mengucapkan doa ini bagi putranya, Arthur, dalam saat teduh paginya:

Ya Tuhan, bentuklah putraku menjadi cukup kuat untuk mengetahui  kapan ia lemah, dan cukup berani untuk menghadapi dirinya sendiri ketika  ia takut,  seseorang yang  akan percaya  diri dan  mengakui dengan  jujur
kekalahannya, serta rendah hati dan lembut dalam kemenangan.

Bentuklah  putraku,  agar keinginannya  adalah  untuk tidak  mengambil tempat dalam kumpulan pendosa, seorang anak yang mengenal Engkau,  dan yang   mengenal   dirinya   sendiri   sebagai   dasar   dari    segala
pengetahuannya.

Aku mohon, tuntunlah ia, bukan di jalan yang mudah dan nyaman,  tetapi di  bawah tekanan  dan desakan, kesulitan dan  tantangan. Biarkan  ia belajar  untuk  berdiri  di tengah  badai,  biarkan  ia belajar  untuk mengasihi mereka yang gagal. 

Bentuklah putraku untuk memiliki hati yang jernih, yang memiliki  cita-cita luhur, seorang yang dapat memimpin dirinya sendiri sebelum dapat memimpin orang  lain, seorang  yang akan  mencapai masa  depan, tetapi tidak pernah melupakan masa lalu.

Dan, setelah  semua hal  ini ia  miliki di  dalam dirinya,  aku mohon, tambahkanlah, rasa humor yang cukup dalam dirinya sehingga walaupun ia selalu serius, tetapi tidak pernah menganggap dirinya terlalu  serius.
Berikanlah  ia  kerendahan  hati sehingga  ia  dapat  selalu mengingat kesederhanaan  dari  kebesaran  yang sejati,  pikiran  terbuka   atas kebijaksanaan, dan kelembutan dari kekuatan sejati.

Dengan demikian, aku, ayahnya, akan memberanikan diri untuk  berbisik,
"Hidupku ini tidaklah sia-sia!"

0 komentar:

Posting Komentar