Mulai masuk bulan Desember ~ Januari ~ Februari ~ Maret merupakan bulan yang bertaburan dengan ulang tahun dalam keluarga kami, yang mana dimulai dibulan Desember yang bertepatan di hari natal 25 Desember merupakan hari ultah mama...karena sudah pasti dirayain seluruh umat kristiani seluruh dunia, makanya sejak kecil ga pernah ada birthday celebration, yah dapet kado sama uang dari orang tua, om dan tante2. Palingan acara traktir2 temen SMA nonton plus makan, setelah itu langsung bubar pulang rumah. Begitu udah remaja, dewasa bahkan sampai menikah makin jauh dan terlupakan acara tiup lilin dan dekorasi ultah he..he.. tapi sama sekali tidak mengurangi rasa syukur dan sukacita atas pertambahan setahun usia kehidupan ini.
Untuk Desember tahun kemaren seperti biasa paginya ke gereja terus pulangnya langsung mampir ke rumah opung ketemuan sama saudara bersaudara disana dan makan bersama. Sorenya dilanjutkan dengan perjalanan ke Bandung mengunjungi rumah kakak (bapak tua beben). Rencananya kami akan menginap semalem dan pulang keesokan harinya. Karna singkatnya keberadaan kami di Bandung, makanya hanya sempat jalan-jalan ke kampung daun. Perjalanan yang ditempuh lumayan lama berhubung padatnya jalanan dengan kendaraan bus2 besar menuju lokasi wisata ini. Maklum saja musim liburan ditambah dengan akses jalan yang dilewati kecil, jadinya lha waktu yang tersita dalam perjalanan cukup panjanggg.
Begitu tiba di kampung daun abang langsung minta untuk naik kuda, abisnya keliatan banget dari tempat parkiran mobil beberapa kuda yang sudah siap disewakan ke pengunjung.
Cowboy junior & senior..padahal nih kalo mau naik kuda-kudaan yang di timezone anaknya ga bakal mau..tapi kalo naik kuda beneran bisa-bisa mao turun adja mesti pake rayuan gombal
Tempat makannya seperti dalam saung-saung gitu dan lesehan. Karna musim liburan untuk dapat saung saja masuk waiting list yang bisa sejam nunggunya lho wkwkwk tapi untungnya...iya masih ada untung kalo kata orang Jawa yang nunggu bakal ga merasa bosan karna bisa menikmati suguhan musik gamelan, aneka jajanan sunda macam gulali, dodol, es lilin, kerak telor dan melihat beberapa permainan anak khas sunda.
Gaya andalan bapak & abang di berbagai tempat
Untuk menuju ke saung tempat makan, jalanan yang dilalui sedikit berkelok dan agak naik, kalo liat si abang sih sangat bersemangat bahkan sangking semangat anaknya ga mau dipegangin maunya jalan sendiri sambil balapan naik tangga sama cicinya.
Up..up...to the hills
Usaha kerass abang untuk mengejar cici keira hihi...
Sesuai dengan namanya kampung daun, area ini di dominasi dengan dedaunan dan banyak macem pohon. Walopun banyak pohon tapi hampir tidak ditemukan nyamuk yang beterbangan, entah nyamuknya sudah diungsikan kemana he..he.. cuacanya cerah tapi tetap hawanya berasa adem. Kalo ga ingat mesti balik hari itu juga ke jakarta mau juga berlama-lama bersantai di sini.
Niatnya mao selfi keluarga dengan background hijau2 dedaunan, tapi apa daya liat aja sih abang yang keukeee ga mau di gendong buru2 pingin turun ngejar cicinya
Begitu kami mau beberes barang-barang untuk persiapan pulang Jakarta, ada sedikit drama tangisan dari cici keira yang kurang ikhlas melepas kepulangan kami. Dia berusaha meminta kalo bisa baliknya keesokan harinya saja, masih belum puas main sama abang. Sayang sekali permintaanya tidak bisa kami penuhi karna besoknya ada acara di jakarta. Ketika kami pamit pulang abang kami suruh untuk memeluk cici keira dan langsung dipeluk sama abang sambil tanganya mengelus kepala cicinya sambil cici air matanya berderai derai... kalo diliat kasian juga, tapi mao gimana lagi...
Kalo bahasanya di sosmed ini cerita yang sudah #latepost bingits hihihi secara kejadianya sudah lewat setaon... tapi tidak mengapa setidaknya ini termasuk moment yang bisa dikenang nantinya.
Berlanjut ke bulan January 2016, di bulan ini yang ultah adalah opanya Benaya yang sejak pertengahan January sudah berada bersama kami disini dan tentunya juga sudah wara wiri Bandung ~ Jakarta. Di hari ultahnya di tanggal 24 January bertepatan dengan opa oma yang sedang berada di Bandung. Supaya agak surprise kami tidak memberikan kabar untuk ke Bandung dan hanya janjian ketemuan bersama rombong bapak tua beben di salah satu mall deket rumahnya.
Sepulang dari sekolah minggu kami pun langsung meluncur ke Bandung, perjalanan di hari Minggu ternyata lebih luancarrr dibanding Sabtu. Berhubung besoknya workday jadinya perjalanan harus ditempuh dengan PP..kebetulan pak supir bersedia hehe. Begitu kami tiba di mall yang merupakan tempat janjian ketemuan, bapak tua beben langsung menjemput kami diparkiran dan langsung diarahin masuk mall. Begitu melihat kami turun dari lift, opa langsung berdiri sambil kegirangan menyambut kami. Opa langsung ngajak main abang, tapi abang masih sok jual mahal dengan terdengar kata “ndah”. Lama – kelamaan mencair juga suasana hatinya abang, langsung berlari-larian ngejar cici dan opa.
Kami juga sempat foto keluarga di Jonas studio dengan nuansa kostum merah. Di Bandung studio jonas cukup terkenal, makanya lumayan penuh dan antri juga. Ga mau ketinggalan keluarga kecil abang yang membernya bapak, mama sama abang juga ikutan di foto bertiga. Hasil foto potraitnya ntar disusulin,. yang pasti tidak mengecewakan lha...walopun butuh perjuangan menenangkan abang untuk bisa di jepret kamera.
Sehabis session photo-photo laper banget rasanya, banyak energi yang terkuras ternyata he..he.., kami langsung menuju ke resto sunda pandanwangi. Perginya pake mobil bapak tua Beben, sementara si timi di titipkan sementara waktu di basemant mall.
Resto yang dituju untuk lunch keluarga adalah dapoer pandan wangi sunda resto. Nyampenya memang jam makan siang, jadinya harus masuk dalam waiting list. Menunggu sekitar stengah jam, akhirnya dipanggil juga dan menempati bilik lesehan. Melihat tangga yang nyender di tembok, langsung abang bergerak mendekatinya, cerita lengkapnya disini sayang sekali dokumentasinya tidak ada.
Berlama-lama disini sambil cici karen ketiduran, abang juga berhasil habisin segelas jeruk hangat...walopun ada asem2 dikit tapi habis juga sama abang dan minumnya ga pake istirahat langsung disedot hihi, dasar abang.
Waktu yang semakin sore dan mesti beranjak untuk balik Jakarta. Sementara dalam perjalan opa dan bapak tua Beben ngajakin mampir ke mall dulu, tapi dengan berat hati mama tolak hiks..hiks..semoga next time bisa ngemol bareng yah. Akhirnya kami pun di drop di mall tempat timi parkir dan dari situ langsung meluncur go home..bye2x Bandoeng.
Masih di bulan January di tanggal 29 ultahnya sih jagoan kecil Benaya Parulian Simanjutak. Cerita tentang persiapan, semarak dan keheboan acaranya dapat disimak disini.
Di hari Jumat tanggal 12 February bapak beben juga ngerayain pertambahan usianya...ga ada perayaan yang gimana2 gtu lho, walopun sempat bapake ditodong traktiran melalui family group dalam BBM. Berbagai todongan tersebut akhirnya sukses ditolak secara halus oleh bapake...bukan ditolak denk tapi dipending sampai dengan batas waktu yang belum jelas wkwkwk lagi bokek.com soalnye.
Dalam rangka ultah bapak dan sekalian ngumpul silahturami, beberapa temennya yang tergabung dalam komunitas Charismata Shalom mengajak ketemuan skalian makan siang di Sate Senayan Salemba. Rencana ketemuannya di hari Sabtu, tapi diundur ke hari Minggu karna Sabtunya kita mau ke Bandung.
Sehabis sekolah Minggu kami pun langsung beranjak pulang ke rumah buat persiapan ketemuan di Salemba. Berhubung lokasinya dekat dengan stasiun kereta makanya diputuskan kita perginya naik kereta saja sementara mobil dititipkan di stasiun. Dan terbukti menghemat waktu tempuh dan hemat tenaga/energi.
Ini merupakan kali ke dua abang diajak naik kereta, walopun sempat kaget di awal ketika ngeliat suasana stasiun dan kereta2 yang bolak balik dengan suara klakson yang cetar membahana...tapi lama-lama abang sudah tenang seperti biasa lagi. Bahkan dalam kereta abang sempat unjuk kemampuan panjat-memanjat.
Kalo bahasanya di sosmed ini cerita yang sudah #latepost bingits hihihi secara kejadianya sudah lewat setaon... tapi tidak mengapa setidaknya ini termasuk moment yang bisa dikenang nantinya.
Berlanjut ke bulan January 2016, di bulan ini yang ultah adalah opanya Benaya yang sejak pertengahan January sudah berada bersama kami disini dan tentunya juga sudah wara wiri Bandung ~ Jakarta. Di hari ultahnya di tanggal 24 January bertepatan dengan opa oma yang sedang berada di Bandung. Supaya agak surprise kami tidak memberikan kabar untuk ke Bandung dan hanya janjian ketemuan bersama rombong bapak tua beben di salah satu mall deket rumahnya.
Sepulang dari sekolah minggu kami pun langsung meluncur ke Bandung, perjalanan di hari Minggu ternyata lebih luancarrr dibanding Sabtu. Berhubung besoknya workday jadinya perjalanan harus ditempuh dengan PP..kebetulan pak supir bersedia hehe. Begitu kami tiba di mall yang merupakan tempat janjian ketemuan, bapak tua beben langsung menjemput kami diparkiran dan langsung diarahin masuk mall. Begitu melihat kami turun dari lift, opa langsung berdiri sambil kegirangan menyambut kami. Opa langsung ngajak main abang, tapi abang masih sok jual mahal dengan terdengar kata “ndah”. Lama – kelamaan mencair juga suasana hatinya abang, langsung berlari-larian ngejar cici dan opa.
Kami juga sempat foto keluarga di Jonas studio dengan nuansa kostum merah. Di Bandung studio jonas cukup terkenal, makanya lumayan penuh dan antri juga. Ga mau ketinggalan keluarga kecil abang yang membernya bapak, mama sama abang juga ikutan di foto bertiga. Hasil foto potraitnya ntar disusulin,. yang pasti tidak mengecewakan lha...walopun butuh perjuangan menenangkan abang untuk bisa di jepret kamera.
Sehabis session photo-photo laper banget rasanya, banyak energi yang terkuras ternyata he..he.., kami langsung menuju ke resto sunda pandanwangi. Perginya pake mobil bapak tua Beben, sementara si timi di titipkan sementara waktu di basemant mall.
Resto yang dituju untuk lunch keluarga adalah dapoer pandan wangi sunda resto. Nyampenya memang jam makan siang, jadinya harus masuk dalam waiting list. Menunggu sekitar stengah jam, akhirnya dipanggil juga dan menempati bilik lesehan. Melihat tangga yang nyender di tembok, langsung abang bergerak mendekatinya, cerita lengkapnya disini sayang sekali dokumentasinya tidak ada.
Berlama-lama disini sambil cici karen ketiduran, abang juga berhasil habisin segelas jeruk hangat...walopun ada asem2 dikit tapi habis juga sama abang dan minumnya ga pake istirahat langsung disedot hihi, dasar abang.
Waktu yang semakin sore dan mesti beranjak untuk balik Jakarta. Sementara dalam perjalan opa dan bapak tua Beben ngajakin mampir ke mall dulu, tapi dengan berat hati mama tolak hiks..hiks..semoga next time bisa ngemol bareng yah. Akhirnya kami pun di drop di mall tempat timi parkir dan dari situ langsung meluncur go home..bye2x Bandoeng.
Masih di bulan January di tanggal 29 ultahnya sih jagoan kecil Benaya Parulian Simanjutak. Cerita tentang persiapan, semarak dan keheboan acaranya dapat disimak disini.
Di hari Jumat tanggal 12 February bapak beben juga ngerayain pertambahan usianya...ga ada perayaan yang gimana2 gtu lho, walopun sempat bapake ditodong traktiran melalui family group dalam BBM. Berbagai todongan tersebut akhirnya sukses ditolak secara halus oleh bapake...bukan ditolak denk tapi dipending sampai dengan batas waktu yang belum jelas wkwkwk lagi bokek.com soalnye.
Dalam rangka ultah bapak dan sekalian ngumpul silahturami, beberapa temennya yang tergabung dalam komunitas Charismata Shalom mengajak ketemuan skalian makan siang di Sate Senayan Salemba. Rencana ketemuannya di hari Sabtu, tapi diundur ke hari Minggu karna Sabtunya kita mau ke Bandung.
Sehabis sekolah Minggu kami pun langsung beranjak pulang ke rumah buat persiapan ketemuan di Salemba. Berhubung lokasinya dekat dengan stasiun kereta makanya diputuskan kita perginya naik kereta saja sementara mobil dititipkan di stasiun. Dan terbukti menghemat waktu tempuh dan hemat tenaga/energi.
Ini merupakan kali ke dua abang diajak naik kereta, walopun sempat kaget di awal ketika ngeliat suasana stasiun dan kereta2 yang bolak balik dengan suara klakson yang cetar membahana...tapi lama-lama abang sudah tenang seperti biasa lagi. Bahkan dalam kereta abang sempat unjuk kemampuan panjat-memanjat.
Latihan fisik Outbond dalam kereta. Bang..bang..untungnya kereta hari Minggu rada sepi,
coba kalo rame bisa disewotin penumpang denk
coba kalo rame bisa disewotin penumpang denk
Welfie @peron stasiun jatinegara, sambil nunggu kereta ke Bekasi...niat abesss pokoke
Nongkrong bapak sama anak @ peron jatinegara...dua-duanya happy
Nunggu bapak yang asik ngobrol sama gerombolannya @Sate Senayan Salemba.
Mukanya mama keliatan sudah muka cape, muka lesu, muka ngantuk ampe muka tembok
Mukanya mama keliatan sudah muka cape, muka lesu, muka ngantuk ampe muka tembok
Sehari setelah ultah bapak tepatnya tanggal 13 Feb kita berkemas menuju Bandung again...wuis ada apa to di Bandung? Ada oma yang ulang tahun donk, tapi kita ga nginap mesti PP karna besoknya ada acara ngumpul2 plus abang mesti sekolah minggu.
Perjalanan Sabtu pagi start pukul 7.15 abang aja masih dengan busana piyama tidur langsung diangkut ke mobil dan nyampe tepat depan rumah bapak tua udah mao stenga 12. ho...ho... biar kata lewatin tol bukan berarti perjalanan selalu lancar jaya teutep aja macet parah kalo ketemu truck gede yang mogok. Bayangin perjalanan yang hampir 4 jam hiks..hiks..capew dhe.
Jadi siang itu rencananya kita mao pergi makan bareng skalian jemput bapak tua Beben yang masih di kantor... tapi hari itu rasanya kendaraan semuanya tumpah ruah di jalanan yang tentu saja bikin macet lagi... macet lagi...perjalanannya saja hampir 1.5 jam ke kantornya. Kesimpulannya hari itu kita kena macet 5.5jam oh..la..la...beibe.
Perginya dengan mobil masing-masing supaya setelah abis makan langsung pulang Jakarta. Makanya sehabis jemput bapak tua langsung meluncur ke resto sunda Sindang Reret Surapati yang lokasinya di pasteur, biar pulangnya rada gampang langsung masuk tol pasteur.
Perjalanan Sabtu pagi start pukul 7.15 abang aja masih dengan busana piyama tidur langsung diangkut ke mobil dan nyampe tepat depan rumah bapak tua udah mao stenga 12. ho...ho... biar kata lewatin tol bukan berarti perjalanan selalu lancar jaya teutep aja macet parah kalo ketemu truck gede yang mogok. Bayangin perjalanan yang hampir 4 jam hiks..hiks..capew dhe.
Jadi siang itu rencananya kita mao pergi makan bareng skalian jemput bapak tua Beben yang masih di kantor... tapi hari itu rasanya kendaraan semuanya tumpah ruah di jalanan yang tentu saja bikin macet lagi... macet lagi...perjalanannya saja hampir 1.5 jam ke kantornya. Kesimpulannya hari itu kita kena macet 5.5jam oh..la..la...beibe.
Perginya dengan mobil masing-masing supaya setelah abis makan langsung pulang Jakarta. Makanya sehabis jemput bapak tua langsung meluncur ke resto sunda Sindang Reret Surapati yang lokasinya di pasteur, biar pulangnya rada gampang langsung masuk tol pasteur.
3x berturut-turut ke Bandung dengan menyantap menu ala sunda...
menu ini spertinya cocok sama lidah kiteee
menu ini spertinya cocok sama lidah kiteee
Ini versi yang lagi akur sama opa, nulis sambil nonton bareng
Hih...abang gtu dhe pake jual mahal, padahal kalo opa oma di Jakarta
sering kompakan maen di lapangan
Selfie yuk...mulutnya koq nganga gtu sih bang
Cici kekei ga mau kalah gaya juga, dah segede gtu minta digendong kayak abang yang ngengendong juga kebetulan masih sanggup
Selesai makan dan photo-photo kami pun langsung meluncur ke tol pasteur untuk balik lagi ke habitat hihi. Semoga perjalanan pulang tidak ada hambatan dan tanpa kemacetan yang panjangg....
Itulah cerita ultah kami semua yang berentetan setiap bulannya...dan di Maret nanti ada juga yang ultah lho...ke bandung lagi ga yah??
Itulah cerita ultah kami semua yang berentetan setiap bulannya...dan di Maret nanti ada juga yang ultah lho...ke bandung lagi ga yah??
0 komentar:
Posting Komentar